Rp. 35.000
Deskripsi ProdukSpesifikasi
Kategori | Buku, Kitab Suci, Bhagavad-gita, Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami
Prabhupada, Mahabharata, Agama dan Kepercayaan, Best Seller,
Spiritual, Sanskerta, India, Rohani, |
Judul | Kesempurnaan Yoga |
Penulis | Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada |
Penerbit | BBT (Bhaktivedanta Book Trust) Indonesia. |
Jumlah Bab/ Halaman | - |
Berat | 50 gram |
Minimum Order | 1 buah |
Ongkos Kirim | Rp. 25.000 - Rp. 35.000 |
Garansi | Tidak Ada |
Dikirim dari | Batam |
Ukuran | Besar |
Desain Cover | Tebal |
Kode | KY-MS-001 |
Dilihat | 1008 kali |
Harga | Rp. 35.000 |
Diskon | Rp. - |
Harga setelah Diskon | Rp. 35.000 |
Deskripsi :
Ada empat jalan untuk menuju Yang Maha Kuasa. Empat Jalan
ini disebut dengan Catur Yoga yang terdiri dari:
1.
Bhakti Yoga: Menuju Yang Maha Kuasa dengan
menggunakan sarana Bhakti/ Rasa
2.
Karma Yoga: Menuju Yang Maha Kuasa dengan
menggunakan sarana Gerak/Kerja/Action
3.
Jnana Yoga: Menuju Yang Maha Kuasa dengan
menggunakan sarana Pikiran/ Logika
4.
Raja Yoga: Menuju Yang Maha Kuasa dengan
menggunakan sarana Konsentrasi dan Pengendalian Diri.
Bhakti Yoga = dengan cinta kasih dan Karma Yoga = Kerja
tanpa pamrih, Jalan yang ketiga yaitu: Jnana Yoga.
Manusia adalah mahluk tertinggi ciptaan Tuhan yang mendiami
maya pada ini. Manusia satu-satunya mahluk yang dikaruniai pikiran=Jnana dan
kecerdasan=Buddhi. Dengan karunia ini manusia bisa memilah kemudian memilih
mana yang patut dan yang tidak patut, mana yang perlu diimprove dan mana yang
perlu dijaga dan dipertahankan. Dengan anugrah Jnana=pikiran ini manusia bisa
menganalisa, memecahkan segala persoalan hidupnya, tidak melulu hanya
mengandalkan naluri atau kebiasaan yang diajarkan pendahulunya. Manusia selalu
berusaha mencari jawaban dari setiap keraguan hidup yang ditemuinya selama perjalanan
di maya pada ini.
Kata “Jnana” dalam kamus Kawi-Indonesia ditulis
artinya: ilmu, pengetahuan, pikiran, dan kesadaran. Dengan
merangkum arti kata itu disimpulkan bahwa Jnana Marga adalah jalan
menuju Tuhan dengan langkah pertama meningkatkan pengetahuan, baik pengetahuan
secara umum maupun pengetahuan tentang ke-Tuhanan kemudian selanjutnya
mengamalkan pengetahuan itu bagi kesejahteraan umat manusia dan kelestarian
alam semesta. Pengetahuan umum dan pengetahuan tentang ke-Tuhanan diperoleh dari
pendidikan baik formal maupun non formal.
Dalam ajaran Catur Asrama jelas disebutkan bahwa langkah
kehidupan pertama adalah Brahmacari Asrama =Masa belajar (usia 0-24 tahun) ,
seterusnya: Grhasta (25-sampai lahir cucu pertama/ masuk masa pensiun), Wanaprastha
(lahir cucu pertama/ masuk masa pensiun-mediksa atau medwijati sekitar usia
55-60 tahun)), dan Biksuka (setelah diwijati atau sekitar 60 tahun ke atas) .
Disini dikandung maksud bahwa tidaklah mungkin seseorang
bisa mencapai Grhasta, Wanaprastha dan Biksuka dengan baik bila ia tidak
melalui tahapan belajar untuk memperoleh pengetahuan yang cukup.
Orang yang berpengetahuan cukup disebut
sebagai “dyatmika” seterusnya ia akan menjadi “widya” artinya bijaksana.
Pandita sering disebut sebagai “Wiku” asalnya dari kata “wikan” artinya pandai.
Jadi, Pandita (Wiku) semestinya pandai (wikan) oleh karenanya beliau diharapkan
mempunyai kebijaksanan yang tinggi (wiweka). Hakekat kebijaksanaan
adalah mengetahui apa yang “dharma” dan apa yang “adharma” kemudian
mengaplikasikan pengetahuannya itu dalam Trikaya Parisuda (perbuatan-ucapan-dan
pikiran yang sesuai dengan ajaran agama).
Pengetahuan umum atau iptek tidak dibahas karena akan
mencakup bidang yang sangat luas. Pengetahuan tentang ke-Tuhanan dilandasi oleh
keyakinan yang kuat akan adanya Tuhan yaitu melalui Tri Pramana.
Apakah Tri Pramana itu?
Tri Pramana. “Tri” artinya tiga, “Pramana” artinya jalan,
cara, atau ukuran. Jadi Tri Pramana adalah tiga jalan/ cara untuk mengetahui
hakekat kebenaran sesuatu, baik nyata maupun abstrak yang meliputi:
Agama Pramana adalah suatu ukuran atau
cara yang dipakai untuk mengetahui dan meyakini sesuatu dengan mempercayai
ucapan- ucapan kitab suci, karena sering mendengar petuah- petuah dan ceritera
para guru, Resi atau orang- orang suci lainnya.
Ceritera- ceritera itu dipercayai dan diyakini karena
kesucian batin dan keluhuran budi dari para Maha Resi itu. Apa yang diucapkan
atau diceriterakannya menjadi pengetahuan bagi pendengarnya. Misalnya: Guru
ilmu pengetahuan alam berceritera bahwa di angkasa luar banyak planet- planet,
sebagaimana juga bumi berbentuk bulat dan berputar. Setiap murid percaya kepada
apa yang diceriterakan gurunya, oleh karena itu tentang planet dan bumi bulat
serta berputar menjadi pengetahuan yang diyakini kebenarannya, walaupun murid-
murid tidak pernah membuktikannya.
Anumana Pramana adalah cara atau
ukuran untuk mengetahui dan meyakini sesuatu dengan menggunakan perhitungan
logis berdasarkan tanda- tanda atau gejala- gejala yang dapat diamati. Dari
tanda- tanda atau gejala- gejala itu ditarik suatu kesimpulan tentang obyek
yang diamati tadi.
Cara menarik kesimpulan adalah dengan dalil sebagai berikut:
YATRA YATRA DHUMAH, TATRA TATRA WAHNIH
Di mana ada asap di sana pasti ada api
Pratyaksa Pramana adalah cara untuk
mengetahui dan meyakini sesuatu dengan cara mengamati langsung terhadap sesuatu
obyek, sehingga tidak ada yang perlu diragukan tentang sesuatu itu selain hanya
harus meyakini.
Misalnya menyaksikan atau melihat dengan mata kepala sendiri,
kita jadi tahu dan yakin terhadap suatu benda atau kejadian yang kita amati.
Untuk dapat mengetahui serta merasakan adanya Tuhan dengan pengamatan langsung
haruslah didasarkan atas kesucian bathin yang tinggi dan kepekaan intuisi yang
mekar dengan pelaksanaan yoga samadhi yang sempurna.
Jnana Marga berpangkal tolak dari
Agama Pramana, kemudian disempurnakan melalui Pratyaksa, Upamana dan
Anumana. Agama Pramana sering disebut sebagai Tattwa atau filsafat ke-Tuhanan
yang bersumber dari Weda. Pengertian tentang Weda dikembangkan dalam
Kitab-kitab Upanisad (untuk selanjutnya disingkat: Upanisad), sehingga Weda
mempunyai arti atau pengertian yang bersifat formal. Upanisad membahas tentang
:
1) BRAHMAN,
2) ATMAN,
3) MAYA DAN PENCIPTAAN SEMESTA,
4) KARMA DAN PENJELMAAN,
5) MOKSA
Dalam Jalan Jnana Yoga ini kita diajarkan Brain
Power sebuah pengetahuan tentang pikiran manusia, bagaimana
memberdayakannya, dan mempelajari bagaimana meraih suatu pengetahuan sejati,
kebenaran sejati dengan memberdayakan logika atau pikiran, sehingga
nantinya manusia bisa mencapai berbagai prestasi dan keunggulannya sebagai
manusia. Mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan di
alam samesta ini.
Untuk Pemesanan Hubungi:
Hp/ WA (Mahanila Store): http://mahanilastore.blogspot.com
0812-7740-3909 (HP/WA)
0819-9109-9321 (HP Only)
Kami Siap Melayani Anda
Kesempurnaan Yoga
ReplyDeletePada tingkat kesempurnaan yang disebut samadhi, pikiran seseorang sepenuhnya tenang, bebas dari kegaitan mentalitas duniawi dengan mempraktekkan yoga. hal ini ditandai oleh kemampuan seseorang melihat sang diri dengan pikiran yang suci dan ia merasakan kebahagian dalam dirinya. dalam keadaan riang tersebut, kebahagian rogani tidak terbatas, dan dia berpuas hati melalui indera-indera rohani. dengan mantap ia tidak pernah menyimpang dari kebenaran, dan menganggap bahwa tidak ada keuntungan yang lebih agung daripada itu. dalam keadaan seperti itu orang tidak pernah tergoyahkan, walaupun berada di tengah kesulitan yang paling besar sekalipun."
Terbitan BBT Indonesia.